Jumat, 23 November 2012


Korban Lumpur Lapindo Menuntut Keadilan, Jalan Kaki Sidoarjo-Jakarta
image
MELEPAS LELAH: Hari Suwandi (44), korban lumpur dari Desa Kedungbendo, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur ketika melepas lelah di Gedung Wanita Kota Tegal, Selasa petang (26/6). Ia akan menuntut penyelesaian masalah korban lu

TEGAL, suaramerdeka.com - 
Terik panas matahari dan kepulan asap serta debu dari kendaraan yang lalu lalang melintas di jalur pantura, seakan tak begitu dihiraukan oleh Hari Suwandi (44), seorang korban lumpur Lapindo dari Desa Kedungbendo, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur.
Lelaki itu terus melangkahkan kakinya untuk berjalan menuju Jakarta. Hampir seluruh tubuh dan pakaiannya dibasahi cucuran keringat yang seakan keluar tanpa henti dari pori-pori kulitnya. Meskipun demikian, ia tetap terlihat semangat untuk mewujudkan tekadnya.
Ketika tiba di Jembatan Ketiwon perbatasan antara Kabupaten Tegal dan Kota Tegal, Hari Suwandi terlihat agak terkejut. Puluhan mahasiswa Univesitas Pancasakti (UPS) Tegal, LSM, SPN dan sejumlah masyarakat peduli korban lumpur Lapindo menyambut dengan suka cita. Mereka kemudian mengarak Suwandi menuju Gedung Wanita Kota Tegal, untuk beristirahat.  
Menurut Hari Suwandi, hal itu ia lakukan untuk mendesak pemerintah dan pemilik Lapindo Brantas Inc, agar segera menyelesaikan segala masalah yang selama enam tahun terakhir menjerat korban lumpur. Dia berangkat ke Jakarta pada Kamis (14/6) pagi dan dikawal Harto Wiyono (42), korban lumpur Lapindo dari Desa Jatirejo, Kecamatan Porong, yang mengendarai sepeda motor. "Saya berjalan kaki sebagai bentuk kekecewaan pada pemerintah yang mengabaikan korban lumpur selama enam tahun ini. Masalah yang dihadapi korban lumpur tidak diselesaikan. Sampai sekarang pembayaran ganti rugi belum lunas. Pemerintah juga tidak membantu korban lumpur yang kehilangan pekerjaan," ujarnya.
Dia mengaku, sebelum berangkat Hari bersama korban lumpur lainnya melakukan ritual penyucian diri dengan mandi lumpur di atas tanggul lumpur Lapindo. Ia kemudian akan menempuh perjalanan sejauh 827 kilometer dari titik berangkat di tanggul lumpur Lapindo Kecamatan Porong ke Jakarta. "Perjalanan sampai Jakarta diperkirakan memakan waktu 29 hari, melalui jalur pantai utara Pulau Jawa, dengan melewati 17 kota/kabupaten," katanya.
Menurut dia, ketika sampai di Jakarta akan langsung ke Istana Negara untuk menemui Presiden SBY. Selain itu, juga ke Wisma Bakrie I, Bundaran HI, Gedung DPR RI dan Kantor Menteri PU. "Saya akan bertahan di Jakarta sampai mendapat informasi kalau korban lumpur di Sidoarjo sudah dilunasi," tambahnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar